• facebook
  • twitter
  • linkin
  • flickr
  • myspace
Pihak duniaagroindustri menerima tulisan dari kawan2 untuk ditampilkan dan dibagi ilmunya di duniaagroindustri. Nama penulis dan keterangaannya akan ditampilkan. Bagi yang berminat silahkan kirim tulisannya ke alamat email taufikwidiarto@gmail.com

NTT Bertekad jadi Sentra Produksi Sapi

Posted by on | |


Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) bertekat untuk mengembalikan daerahnya sebagai sentra produksi sapi potong yang diperhitungkan di Indonesia guna mengisi kebutuhan pasar dalam negeri yang cukup besar mencapai sekitar 13,2 juta ekor per tahun.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan tekad tersebut didasari atas potensi alam dan semangat kerja masyarakat, khususnya di Kabupaten Kupang, yang beberapa tahun yang lalu pernah menjadi salah satu pusat produksi sapi potong yang terbesar di Tanah Air.

“Kami bertekad mengembalikan NTT, khususnya Kabupaten Kupang sebagai setra peternakan sapi yang dulu pernah menjadi salah satu pemasok utama kebutuhan di dalam negeri dan ekspor,” katanya menjawab Bisnis seusai peresmian Kampung Jasa Raharja di Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, NTT akhir pekan lalu.

Dia mengatakan sedikitnya 4 program tengah dilaksanakan untuk menyukseskan pengembangan NTT menjadi salah satu sentra produksi sapi potong yang diperhitungkan di Indonesia, yakni Pertama, berusaha secara maksimal menekan tingkat kematian pedet (anak sapi) yang kini masih tinggi mencapai di atas 30% sehingga populasi hewan ternak itu terus bertambah jumlahnya.

Program Kedua adalah menyelamatkan sapi betina produktif, terutama yang akan dijual oleh pemiliknya karena desakan ekonomi, untuk dipotong atau dikirim ke luar dari wilayah NTT. Padahal sapi itu berpotensi untuk dikembang biakkan di daerah setempat.

Untuk itu pihak Unit Pelayanan Teknis Pembibitan Dinas Peternakan NTT siap membeli setiap sapi betina produktif yang akan dijual oleh pemiliknya, kemudian dipelihara hingga melahirkan dan anaknya nanti dibagikan lagi kepada para peternak di daerah setempat.

Menurut Frans, program Ketiga terkait dengan jaminan ketersediaan pakan sapi dengan cara mewajibkan setiap pemilik hewan ternak itu menanam sendiri pohon lamtoro untuk diambil daunnya sebagai pakan sapi, dan mendorong pengembangan industri pakan di daerah itu.

“Program berikutnya yang kami lakukan adalah mengusahakan akses permodalan melalui kemitraan dengan sejumlah lembaga keuangan maupun instansi seperti dengan PT Jasa Raharja Persero yang membantu modal usaha kepada para peternak untuk membeli sapi,” ujarnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Dirut PT Jasa Raharja Persero Diding S. Anwar mengatakan pihaknya telah menyalurkan dana sebesar Rp255 juta untuk dibagikan kepada 17 peternak sapi di Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang untuk membeli 85 ekor sapi.

“Selain pinjaman modal berbunga rendah hanya 6% per tahun untuk membeli sapi, kami juga memberikan pendampingan secara langsung kepada mereka karena Desa Merbaun terpilih menjadi Kampung Jasa Raharja yang menjadi desa binaan kami,” katanya.

Diding mengatakan di dalam desa benaan tersebut PT Jasa Raharja memberikan bantuan material untuk bangunan kandang yang kini sudah difungsikan, pembangunan gedung taman kanak-kanan, perpustakaan, serta lapangan foli dan pembuatan gawang sepak bola secara permanen.

Kepala Desa Merbaun Arnold Naisanu mengatakan jumlah sapi yang ada di desanya sekarang mencapai lebih dari 1.000 ekor dan secara keseluruhan di wilayah NTT mencapai sekitar 556.000 ekor yang tersebar di beberapa kabupaten yang potensial untuk ternak sapi.

Dengan bantuan dari PT Jasa Raharja atau instansi lainnya, kata dia, diharapkan dapat menyukseskan program Pemprov NTT untuk menjadikan daerahnya sebagai sentra produksi sapi yang diperhitungkan di Tanah Air.
Sumber : bisnis.com
gambar:www.florestourismboard.com

0 komentar:

Posting Komentar